(9)TRAP

 jnjung (@jn_jungs ) |(9)Trap
Oh Sehun, Im Yoon Ah, Xi Luhan, KrystalJung & other’s
PG15|Romance, Drama, School-life, Friendship, Family-life| Multichapter

note : Berdasarkan serial korea ‘Princess Hours’ versi saya._. dengan tambalan sana-sini, tempelan dimana-mana, dan typo bertebaran(?)

big thanx to  cloverqua @ HSG for this poster :

.

.

trap_soft

.

.

Pagi yang cerah tapi itu tidak menjamin mood orang-orang dipagi hari ini secerah langit biru diatas sana. Yoona menemukan dirinya yang duduk dengan sebelah wajah yang menumpu pada telapak tangan ringkihnya. Ini sudah hari ke-lima sejak pernikahannya dan sudah beberapa hari ia tinggal diistana-rumah barunya, tapi kelihatannya, ia sama sekali belum terbiasa dengan kehidupan bangsawan.

 Yoona menggapai salah satu kuncup pink blossom yang dahannya terbilang cukup rendah, saking rendahnya sampai ia bisa merasakan kuncup-kuncup mungil itu menyentuh ‘usil’ permukaan wajahnya.

Hidupnya yang sekarang sangat jauh berbeda dengan kehidupannya yang dulu. Sekarang mau tidak mau ia harus terbiasa dengan ‘jadwal’ barunya yang padat, menyambut tamu kerajaan,mendampingi Sehun yang melakukan upacara dengan duta dari negara yang bahkan ia tidak bisa mengingatnya satu persatu saking banyaknya, beramah tamah dengan anggota kerajaan yang lain..Hufth, ia tidak mungkin bisa membeberkan semuanya kan?

Yoona mengukir lengkungan miris, padahal dulu ia sering memimpikan dirinya menjadi seorang yang terkenal dan berpengaruh. Tapi kenapa ketika keinginannya itu sudah tercapai, ia tidak merasa bahagia?

Maniknya jauh menerawang kedepan sana, tapi sayangnya sejauh manapun manik itu menatap tetap tidak bisa menemukan objek yang menjadi tumpuannya. ‘Sahabat selamanya!!’ Yoona tersenyum tipis kala mengingat janji sederhana yang diucapkannya bersama Sunny, Seohyun dan Sooyoung, ia masih ingat saat itu..Saat-saat dimana ia dan ketiga temannya tertawa riang dengan jari kelingking yang mengait satu sama lain.

Sejujurnya ia tidak berharap (walaupun ia ingin) ketiga sahabatnya itu memaafkannya, hanya saja ia berharap Seohyun, Sunny dan Sooyoung tidak merasa keberatan mendengar hal-hal yang tidak mereka ketahui.

Kicauan burung-burung diatas sana menyadarkannya bahwa ia tidak sendiri dikebun istana yang terawat ini. Yoona iseng mencelupkan jari kelingkingnya kedalam cangkir teh yang diletakkan menghadap kearahnya. “Rasanya dingin.” Bisiknya lirih.

” Yang mulia, tamu kerajaan sudah tiba, sebaiknya yang mulia segera pergi ke Aula Injeong, saya ditugaskan menemani anda.”

Sayup-sayup didengarnya suara berat yang ia yakini milik seorang pria-yang-ia-tidak-tahu-siapa. Yoona mengalihkan pandangannya, menatap penuh sosok yang berdiri tidak jauh dari tempatnya saat ini. Sesosok pria paruh baya dengan senyuman hangat yang kini mengangguk pelan kearahnya sukses membuatnya melengkungkan ujung bibir.

” Begitu ya? Aku tidak terlambat bukan?” Yoona tersenyum kikuk hanya mencoba untuk berbasa-basi menutupi kegugupannya, ia sama sekali belum terbiasa menyapa orang-orang yang baru pertama kali ia temui.

Sesosok pria paruh baya yang dimaksud Yoona yang ternyata adalah salah satu dari sekian banyak kasim istana tersenyum maklum, memang tidak mudah bagi burung yang terbiasa hidup dialam bebas menemukan dirinya berada dalam sangkar. ” Saya diperintahkan yang mulia pangeran untuk menemani anda, jadi silahkan ikuti saya yang mulia.”

‘Bukankah ia sudah mengatakan kata yang sama barusan?’ Yoona sedikit geli dengan pikirannya barusan,. Tampa membuang waktu lebih lama lagi, ia beringsut mengikuti kasim yang berjalan didepan sana. Menyiapkan senyuman manis-palsu yang terpaksa harus ditunjukkannya setelah ini.

.

.

T            R                A           P

.

.

Sehun menatap kosong wajah pucat yang tampak jelas diwajah Yoona-istrinya. Berulang kali Yoona menunjukkan senyuman manis yang akan melelehkan hati siapapun, dan sayangnya pengecualian tidak berlaku untuknya. Dan berulang kali pula Sehun meyakinkan dirinya bahwa senyuman itu hanya palsu belaka. Yoona memang tersenyum, tidak akan ada seorang-pun yang akan menyangkal kenyataan itu..Tapi mata wanita itu menyiratkan kesedihan yang berusaha ditutupi dengan senyuman palsunya. Kenapa ia bisa tahu? Entahlah, mungkin hanya kepekaan seorang suami terhadap istrinya.

Sehun merasakan hawa udara disekitarnya begitu panas, padahal diruangan ini sudah dipasang pendingin ruangan dengan keadaan menyala. Sehun tidak bisa terlalu menjelaskannya secara jelas, tapi saat sepasang manik madu itu menatapnya dengan sorot kesedihan, ia sadar..Seharusnya lebih baik ia tidak menghadiri penyambutan tamu kerajaan ini.

Berusaha tidak memedulikan tatapan menusuk yang sejujurnya terasa mengganggu itu, Sehun mengalihkan pandangannya kearah tamu kerajaan yang dimaksud. Sebenarnya gerak-gerik-nya itu hanya sekedar alibi, nyatanya pikirannya jauh menerawang entah kemana.

Ya! Ini sudah beberapa hari sejak pernikahannya, pernikahan yang sejak awal ia yakini akan berjalan baik-baik saja dan tidak menemui permasalahan yang berarti tapi..Hei! Kenyataan memang sering kali tidak seindah yang dibayangkan kan?

Sehun tidak mengerti dimana letak permasalahannya, yang ia tahu akhir-akhir ini Yoona menjauhinya, jarak-nya dengan wanita itu yang sejak awal memang tidak cukup baik makin hari makin renggang saja. Ia dan Yoona hanya berkomunikasi seperlu-nya, bahkan tidak jarang Yoona bersikap seakan tidak ada pria bernama ‘Oh Sehun’ yang berada dikehidupannya.

Singkatnya, Yoona berusaha menyembunyikan sesuatu yang tidak akan ia beritahu kepada siapapun, termasuk ia yang menyandang sebutan ‘suami’ sah wanita itu. Dan entah mengapa fakta itu malah membuatnya merasa marah dan kesal.

Ia tidak merasa berkewajiban untuk berbicara ‘empat mata’ dengan sang istri, bukankah dimana-mana istri-lah yang berkewajiban untuk menyenangkan hati suaminya? Setidaknya itu menurutnya.

.

.

Sehun memijit pelan kening-nya yang terasa berdenyut nyeri. Setelah seluruh tugasnya sebagai putra mahkota selesai, ia memutuskan untuk langsung merebahkan tubuh lelah-nya di ranjang empuk yang kini juga didiami sosok yang tidak lain adalah istrinya-Im Yoon Ah.

Perlahan ia mendorong pintu dorong berbahan kayu didepannya, mengedipkan mata beberapa kali hanya untuk mencoba terbiasa dengan penerangan buram diruangan ini. Ia berasumsi Yoona sudah mematikan lampu utama dan menyalakan lampu meja berukuran kecil sebagai satu-satunya penerangan yang tersisa.

Berusaha mengabaikan suasana gelap yang sejujurnya ia benci, Sehun melonggarkan ikatan dasi dan melempar asal jas formal yang sedari tadi sudah membuatnya gerah serta melepaskan sepatu yang sebelumnya dikenakannya dan menggantinya dengan sepasang alas kaki yang biasa digunakan didalam rumah yang terletak tepat berdekatan dengan pintu dorong yang baru saja dibukanya.

.

.

Sehun menatap punggung Yoona yang menghadap kearahnya, ia berkeyakinan sekali jika saat ini Yoona belum terbuai dengan dunia mimpinya..Terbukti sekali dengan nafas tidak teratur wanita itu dan posisi berbaringnya yang terbilang sangat kaku untuk ukuran orang yang sedang tidur.

“ Aku tahu kau belum tidur Yoona..” Sehun menghela nafasnya kasar diiringi dengan tangannya yang menyentuh pelan bahu didepannya. Menyadari tidak ada respon yang berarti dari Yoona, gerakan menyentuh pelan itu dengan cepat berubah menjadi kasar.

“ Apa?”

Sehun sontak menghentikan kegiatannya saat mendengar suara lirih nan tidak bersemangat itu. “ Tidak sopan membelakangi seseorang yang sedang kau ajak berbicara.” Sial!! Bukan perkataan itu yang ingin ia ucapkan. Arghh! Mungkin mulai saat ini, ia harus lebih berusaha menghilangkan ‘mulut pedas’nya.

Mendengar perkataan Sehun yang entah kenapa terasa menyakitkan ditelinganya, Yoona segera membalikkan tubuh tirusnya kearah Sehun, tapi tetap saja sepasang manik madu miliknya masih enggan menatap manik hazel milik sang suami. Tidak ada alasan apa-apa, ia hanya belum siap..Ketika ia nekat menatap manik mengagumkan itu, dipastikan ia akan semakin terjatuh lebih dalam menuju pesona pemiliknya. Dan ia tidak mau hal itu terjadi, baginya tidak ada gunanya mengharap sesuatu yang tidak mungkin terjadi.

Sehun mengepalkan tangannya, berusaha meredam amarah-nya yang tampa bisa dicegah muncul ketika menyadari Yoona enggan menatapnya. “ Lihat aku Yoona!!” Sehun menggeram marah, entah sejak kapan salah satu tangannya bergerak mencengkram tangan milik sang istri.

Tampaknya Yoona merasa sangat terganggu dengan kegiatan Sehun barusan, tapi tetap saja ia masih enggan menatap manik hazel itu. Yoona hanya berusaha berontak dengan cara memaksa melepas cengkraman Sehun ditangannya yang mulai terasa sakit, tentunya dengan keadaan kepala yang masih menunduk penuh.

“ Sial! Katakan apa yang kau inginkan! Aku sama sekali tidak mengerti apa yang kau pikirkan, apa kau menginginkan lebih banyak uang nona Im? Aku tidak mengerti kehidupan orang-orang dari kalangan bawah, tapi yang aku tahu mereka sangat picik dan bodoh!”

Tubuh Yoona bergetar menahan isakan, ia merasa saat ini seakan ada puluhan palu yang menghantam tubuhnya. Kalimat merendahkan itu terasa sangat menyakitkan, tapi terasa beribu kali lebih menyakitkan saat Sehun-lah yang mengucapkannya.

Pandangan Yoona mengabur oleh cairan bening yang berontak ingin dibebaskan, keras sekali ia menggigit bibir bawahnya, dapat dirasakannya rasa asin kini tercicipi lidah-nya. “ Se-Sehun…”

Untuk sejenak Sehun hanya bisa terpana dengan perasaan yang entah melukiskan apa, tubuh Yoona yang bergetar dengar suara isakan samar-samar yang dapat ditangkap pendengarannya sudah cukup menjelaskan apa yang tengah terjadi.

Ia terlalu berlebihan. Ya, ia memang begitu naif dan tidak mau tahu akibat dari perbutannya. Tangan putih pucatnya bergerak melepaskan cengkramannya pada tangan Yoona, dengan tangan yang sama pula ia mengusap kasar wajahnya. Tubuhnya sudah berontak ingin diistirahatkan, seharusnya ia tadi tidak usah memedulikan kehadiran Yoona. Ya, seharusnya begitu.

“ A-aku tidak sehina itu yang mulia Oh Sehun!!”

Amarah Sehun kembali memuncak mendengar perkataan Yoona, tangannya meraih kasar dagu milik sang istri, memaksa sepasang manik madu yang selalu berhasil membuatnya menggila balik menatap manik hazel miliknya. “ Lihat aku Yoona!!” Desisnya berbahaya, tapi respon Yoona sangat jauh dari perkiraannya. Alih-alih menatapnya seperti yang ia harapkan, Yoona malah menggelengkan kepalanya kuat-kuat dengan mata yang terpejam erat.

Plak..

Yoona mengerjabkan matanya saat merasakan rasa sakit yang amat sangat menjalari pipi-nya, lagi-lagi rasa asin itu menghampiri lidah-nya, menciptakan sebuah sensasi yang tidak cukup dilukiskan dengan kata-kata saja. Pandangannya melemah dan semakin memburam, berhasil! Kali ini cairan bening itu telah sepenuhnya mengalih deras.

Ia masih tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Sebagai seorang istri yang berusaha bersikap baik dengan suaminya, ia menghabiskan waktu tidur-nya yang berharga dan jarang ia dapatkan dengan menunggu sosok Sehun muncul lalu dilanjutkan dengan tubuh kekar pria itu yang berbaring disampingnya (hanya berbaring tentunya), meskipun kenyataannya ia masih belum siap menjadi pendamping hidup Oh Sehun.

Lalu apa yang barusan terjadi? Yoona berusaha menyangkal kenyataan jika telapak tangan dingin yang selalu ia impikan menggenggam tangannya mendarat di pipinya, ia berusaha menyangkal kenyataan itu, tapi memang kenyataan selalu menyakitkan untuknya.

“ Kau tidak bisa bersikap seperti anak kecil yang selalu bersembunyi dari kenyataan Yoona, asal kau tahu saja..Itu sangat memuakkan!” Demi semua nama suci yang pernah ia dengar, Sehun ingin sekali memotong habis lidah-nya. Mengapa semua ucapan yang keluar dari mulutnya sama sekali tidak ada yang sesuai dengan kata hatinya?

“ Jadi..” Sulit memang, tapi Yoona tetap berusaha menguasai dirinya, menghentikan isakan pilu yang tidak diharapkannya terdengar sebelum akhirnya menatap tajam sepasang manik hazel didepannya. “…Jadi menurutmu apa yang harus kulakukan?” Teriaknya nyalang, mengabaikan rasa perih yang semakin sangat diarea pipi dan ujung bibir-nya.

Diam satu-satunya pilihan Sehun saat ini, ia menatap kosong telapak tangan-nya. Tuhan harus mengutuknya kali ini, ia sudah melukai orang yang seharusnya ia lindungi dengan janji saklar-nya. “ Yo-Yoona..”

“ Diam brengsek!!” Yoona menggelengkan kepalanya kuat-kuat diiringi dengan tangannya yang mengepal erat, cairan semerah mawar merekah mengalir bebas dari ujung bibirnya, bercampur dengan cairan bening hasil dari isakan pilu-nya.

“ Berhenti, kumohon Sehun..” Yoona mendorong kasar dada bidang milik Sehun saat pemiliknya berniat mendekat kearahnya, dalam diam ia menegakkan tubuhnya, meninggalkan Sehun yang hanya mampu menatap kosong punggungnya yang mulai menjauh.

‘ Apa yang kulakukan?’

.

.

Jika boleh memilih, Sehun merasa lebih baik jika Yoona menghukum kesalahannya, menamparnya keras, menendangnya sekuat tenaga wanita itu ataupun memukulinya hingga babak belur. Setidaknya itu semua lebih baik daripada seperti ini, Yoona yang mengurung dirinya di ruang pelatihan putri tampa mengizinkan siapapun menemaninya dan tidak mau keluar dari ruangan terkutuk itu malah semakin membuat rasa bersalahnya bertambah seiring dengan detik-detik yang dilaluinya.

Sehun mengusap wajahnya kasar, rasa kesal sudah memenuhi pikiran sadarnya sehingga tampa basa-basi ia melemparkan segala barang-barang yang dapat dijangkaunya ke lantai marmer tempatnya berpijak.

Baru detik inilah ia sadar bahwa ia sangat egois, penyesalan sudah memenuhi ubun-ubun-nya. Tapi memang penyesalan selalu hadir diakhir cerita, jadi yang menjadi pertanyaannya disini..Apa ini adalah akhir ceritanya? Bagus, pernikahannya hanya bertahan selama enam hari, kenyataan ini akan menjadi sebuah wacana yang sangat menyedihkan.

“ Maaf..” Bisikanya terdengar lirih dan menyuarakan keputusasaan yang amat sangat, ia tahu sekarang tidak ada lagi guna dari kata maaf-nya, meskipun kata itu diucapkan beribu kali..Itu tidak mungkin bisa menebus kesalahannya.

.

.

Detik-detik berlalu sia-sia, merayap diantara perasaan abstrak yang berontak ingin diungkapkan. Yoona tampak sangat menikmati kesendiriannya, ditemani sebuah buku dengan ketebalan jauh diatas rata-rata, sang bangsawan yang bergelar ‘putri’ itu meringkuk disisi ruangan pelatihan putri yang beberapa hari lalu menjadi hunian satu-satunya.

Setetes cairan bening merayapi pipi tirusnya, menghasilkan getaran yang seakan menohok ulu hatinya. Sehun benar, ia memang pengecut, pengecut yang tidak mempunyai persiapan untuk menyongsong hal-hal baru dalam kehidupannya.

Yoona memejamkan matanya erat, rasa perih akibat tamparan semalam masih bersemayam disana. Sehun bukanlah satu-satunya pihak yang harus disalahkan disini, ia sadar hal itu..Disini, ia yang mendapat peran antagonis, ia yang merebut Sehun dari Krystal. Ia tahu dengan pasti, tamparan semalam masih belum sebanding dengan perasaan Krystal. Yoona membayangkan jika ia ada dipihak Krystal, rasanya pasti sakit dan ia berani bertaruh jika ia menjadi Krystal, ia pasti mati-matian mempertahankan seseorang yang dicintainya yang tidak lain adalah Sehun.

Tapi sekarang sudah terlambat, Yoona telah sepenuhnya jatuh pada perasaan bernama ‘cinta’. Benar, Im Yoon Ah sudah terlanjur mencintai Oh Sehun, walaupun kenyataannya cintanya sepihak, itu sama sekali tidak masalah untuknya. Asalkan Sehun bisa menerimanya, walaupun karena terpaksa, itu sudah lebih dari cukup.

Yoona tersenyum sinis, jika mengingat peristiwa tak diinginkan semalam..Ada bagian dalam dirinya yang meneriakkan bahwa Sehun tak akan pernah bisa menerima kehadirannya, sekalipun pria itu dipaksa tak akan merubah apapun.

Oh Sehun mencintai Krystal Jung, dan begitu juga sebaliknya..Jadi, bukankan semua itu sudah cukup untuk menjelaskan semuanya?

.

.

“ Aku mendengar kabar bahwa putri mahkota mengurung diri di ruang pelatihan putri, apa itu benar?”

Susah payah Sehun menengguk saliva-nya, dengan gerakan patah-patah ia menatap wajah hangat sang ibu, perasaannya menjadi semakin tak karuan saat menatap obsidian amber itu, ada pancaran kecemasan yang dapat ditemukannya disana. “ Itu benar..”

Sosok ratu dalam balutan hanbok kuning yang dikenakannya itu menghela nafasnya pelan. “ Apa yang terjadi?” Gumannya lirih, rasanya baru kemarin ia menatap wajah ceria sang menantu, wajah yang sangat khas dengan kehidupan remaja yang penuh canda tawa. Tapi sekarang ia tidak yakin seberapa lama wajah ceria itu akan bertahan, dan ia akan lebih sangat kecewa jika penyebab hilangnya wajah ceria itu adalah putra-nya sendiri.

“ Dia hanya belum terbiasa dengan suasana istana ratu..”

Busted!

Sang ratu sama sekali tidak bisa percaya jika putranya adalah pembohong ulung. “ Begitu ya? Mungkin dengan mengunjungi kediaman orangtua-nya bisa sedikit meringankan permasalahan.”

Sehun mengangguk setuju, mungkin hanya itu cara satu-satunya agar kecerian sang istri yang sejujurnya dirindukannya bisa kembali. “ Usulan yang bagus ratu.” Lirihnya miris, di sisi lain ia benar-benar tidak menyangka kehidupan Yoona yang biasa-biasa saja tidak dapat digantikan dengan kehidupan istana yang serba mewah .

“ Aku berharap kau menjaganya Sehun, bagaimanapun dia adalah sosok menantu yang sangat manis, percaya atau tidak, aku sudah menganggapnya sebagai putri sendiri. Jangan kecewakan ibumu ini eoh?”

Sehun menganggukkan kepalanya ragu, sejujurnya ia tidak siap mengucapkan janji untuk kedua kali-nya, ia khawatir nasib janji kedua tidak jauh berbeda dengan janji pertama..Dilanggar, ya ia telah melanggar janji pertama.

“ Kau pasti bisa nak..”

.

.

Yoona memutarkan pandangannya, menembus jendela kaca yang tentu saja transparan didepan sana. Ia dapat menemukan beberapa dayang yang menungguinya di luar sana, ia memang tidak mengizinkan siapapun memasuki tempat ini dan mungkin dayang-dayang itu mempunyai sifat ‘keras kepala’ yang cukup besar sehingga memutuskan menungguinya yang notabene-nya hanya membutuhkan kesendirian untuk saat ini.

Ingin sekali ia tidak berlarut-larut dalam kesedihan, tapi kali ini saja biarkan ia egois. Keinginannya hanya kesendirian, bukan keinginan yang sulit bukan.

Pintu dorong didepannya tiba-tiba terbuka dengan sendirinya, tidak sepenuhnya membuka sendiri karna Yoona dapat melihat seorang dayang menatapnya ragu dengan sosok pria yang berjalan tenang disamping sang dayang.

“ Maafkan ketidak sopanan saya yang mulia, tapi yang mulia Pangeran Luhan ingin menjenguk anda.”

‘ Menjenguk? Apa aku seperti seseorang pesakitan?’ Pikirnya sembari tersenyum remeh, merasa prihatin dengan keadaan dayang didepannya, Yoona buru-buru menganggukkan kepalanya, sekilas melengkungkan ujung bibirnya untuk lebih mencairkan suasana.

“ Kalau begitu, saya mohon diri yang mulia.”

Anggukan kepala Yoona membuat sang dayang tersenyum lega dan dengan gerakan teratur mundur menuju pintu dorong yang terbuka, meninggalkan sesosok pria dengan surai coklat emas-nya yang berdiri sembari menyilangkan kedua tangan didepan dada.

“ Hai..”

.

.

“ Hai..”

Luhan tersenyum seraya mendudukkan tubuhnya tepat didepan sebuah meja kayu berukuran kecil, kini posisinya dan Yoona berhadapan secara langsung.

“ Hai..”

Lagi-lagi Luhan menampilkan senyumannya, suara yang begitu dirindukannya akhirnya menyapanya. Jangan tanya kenapa? Ia juga tidak tahu pasti alasan kenapa ia bisa nyaman kala mendengar suara seorang Im Yoon Ah.

Sekilas ada rasa terkejut yang tampak diwajah yang banyak dipuja kaum hawa itu saat melihat keadaan adik ipar yang jauh dari kata ‘normal’, ada sedikit darah yang mengering diujung bibir wanita itu disertai dengan mata yang membengkak membuat Luhan secara tidak sadar mengepalkan tangannya menahan amarah.

“ Bagaimana keadaanmu tuan putri?” Tanya Luhan mencoba berbasa-basi, sebenarnya walaupun ia sosok yang terkenal dengan keramahannya, ia tidak pernah sekalipun mempunyai rasa prihatin terhadap orang lain kecuali kepada sang ibu. Tapi entah mengapa saat melihat keadaan Yoona yang memang dikatakan beberapa dayang cukup buruk, rasa prihatin tiba-tiba muncul dengan sendirinya.

Yoona tersenyum geli mendengar kata ‘tuan putri’ yang terasa begitu asing untuknya, ia sendiri tak mengerti kenapa sosok Luhan begitu pandai merubah mood-nya yang barusan kacau balau. Luhan sangat jauh berbeda dari Sehun.

“ Seperti yang kau lihat.” Guman Yoona pelan, setidaknya dengan pria ini ia tidak perlu bersikap formal dengan segela tetek bengek menyebalkan itu. Ya, ia tidak memerlukan itu dikala sedang bersama Luhan, karna ia dan Luhan adalah teman.

Merasa jawaban Yoona tidak cukup untuknya, Luhan mengerucutkan bibirnya kesal..Yeah, kekanakan sekali. “Aishh! Kalau mempunyai masalah, dibagi-bagi saja, jangan pelit begitu. Nanti kau kekenyangan lho.”

Kali ini Yoona tidak hanya tersenyum, ia juga tertawa sehingga kini ada lengkungan menyerupai bulan sabit menghiasi sepasang mata-nya. “ Aku memang pelit kok.” Yoona membekap mulutnya saat Luhan menampilkan wajah ‘terlalu’ bodoh untuk ukuran seorang bangsawan yang penuh tata krama.

‘ Tuhan, kenapa kau tidak membuat aku mencintai pria ini saja?’

Luhan mengibaskan tangannya dengan wajah yang dibuat pura-pura merasa kesal. “ Orang pelit kuburannya sempit!” Ancaman yang seharusnya menakutkan justru menjadi bahan tertawaan ketika Luhan yang mengucapkannya. Jujur saja, pria bermarga ‘Xi’ itu sama sekali tidak ada bakat untuk menggertak seseorang, wajahnya terlalu innoncent untuk ukuran pria seusianya.

“ Kenapa tertawa?!” Ujarnya kesal seraya menatap tajam Yoona, bermaksud mengintimidasi wanita itu, tapi yang terjadi malah sangat jauh dari harapan awalnya, lagi-lagi Yoona hanya tertawa diiringi dengan telapak tangan wanita itu yang sibuk membekap mulutnya. Oh hei! Ini mulai menyebalkan, apa wajah-nya menyerupai badut konyol dengan pakaian kedodoran..Sial!!

“ Ah oppa, kau tidak seru! Pemarah sekali, nanti cepat keriput lho..”

Serentak Yoona dan (kali ini) Luhan sama-sama tertawa akibat joke Yoona yang sebenarnya sangat konyol. Freak, benar-benar orang-orang yang sangat aneh.

.

.

Berulang kali Yoona meyakinkan dirinya agar segera keluar dari ruangan yang sejujurnya sudah membuatnya pengap sedari tadi, Luhan sudah pergi sejak lima menit yang lalu, dan Yoona mati-matian berusaha menahan keinginannya untuk meminta pria itu agar tetap tinggal untuk menemaninya.

Seharusnya Yoona tahu, tidak sepantasnya ia melibatkan Luhan dalam permasalah peliknya, jika tak ingin disebut permasalahan rumah tangga tentunya..Luhan adalah pihak yang tidak mengetahui apa-apa, setidaknya itu pendapatnya.

Dan kenyataan yang tidak kalah konyol lagi, sekarang ia merindukan Sehun..Owhh, bodoh sekali, padahal ini hanya satu hari ia tidak menatap wajah menyebalkan Sehun, dan ia sudah uring-uringan begini? Yoona bahkan tidak berani membayangkan jika ia benar-benar tak bisa bertemu lagi dengan Sehun..Oh astaga, akan jadi apa hidupnya?

Yoona merutuk dalam hati menyadari betapa keras kepalanya ia, apa yang Sehun lakukan memang tidak sepenuhnya salah dan juga tidak sepenuhnya benar. Ia merindukan Sehun, dan kenyataan itu sudah lebih dari cukup untuk membuatnya melangkahkan kaki keluar dari ruangan ini.

Ya, kali ini ia akan berusaha menahan egonya untuk orang yang sangat berharga dalam hidupnya, ini bukanlah akhir. Yoona berjanji ia akan memperbaiki ‘kesalahannya’ dan meminta maaf pada sang suami.

‘ Sehun, tunggu aku.’

“ Yoona?”

Secara refleks Yoona menghentikan langkahnya, ia masih ragu dengan apa yang didengarnya. Suara itu..Suara yang penuh wibawa dan ketegasan, itu suara Sehun kan? Tapi apa mungkin Sehun sudah memaafkannya? Apa mungkin Sehun juga menahan ego sebagaimana yang ia lakukan?

Merasa apa yang didengarnya barusan tidak lain hanyalah ilusi semata, Yoona menunduk sedih seraya kembali melangkahkan kakinya. Tidak mungkin Sehun mau menemuinya, bukankah Sehun sedang marah padanya (walaupun ia tidak tahu penyebabnya)?

“ Im Yoon Ah?!” Yoona dapat merasakan tubuh kekar itu menubruk punggungnya, ingin sekali ia berbalik, tapi sayangnya ada sepasang tangan yang melingkari pinggangnya erat. Tubuhnya mendadak menegang dengan deru nafas yang tidak beraturan, Sehun memeluknya? Ini bukan mimpi bukan? Sebab kenyataan selalu menyakitkan untuknya.

“ Se-Sehun..” Gumannya lirih, hanya untuk memastikan jika saat ini ia sedang tidak bermimpi, jika saat ini orang yang tengah memeluknya adalah Sehun. Secara samar ia dapat merasakan hembusan nafas di tengkuknya, terasa geli dan kini ia berani memutuskun jika ini bukanlah mimpi semata.

“ Ma..”

“ Tidak! Aku yang harusnya meminta maaf, aku terlalu egois dan tidak mementingkan apa-apa, aku mohon maafkan aku, aku bisa gila jika harus terus seperti ini.”

Cairan bening itu untuk kesekian kalinya menjalari pipi tirusnya, Yoona bahkan tidak sadar saat Sehun kini memutarkan tubuhnya, memaksa ia menatap langsung kearah pria itu.

“ Kau boleh menghukumku dengan cara apapun Yoona, tapi tolong jangan diam seperti ini, semua ini..”

“ Jangan..” Yoona menatap teduh tepat kedalam manik hazel didepannya, diam-diam ia menelusuri wajah sempurna sang putra mahkota, mengagumi setiap lekuk pahatan yang terukir di dalam sana, bahkan detik ini ia masih tidak percaya jika pria ini adalah pendamping hidupnya.

“…Jangan menganggap kau-lah yang bersalah disini, aku juga salah Sehun, aku tak pernah bisa mengerti apa yang kau pikirkan selama ini.” Kedua tangannya bergerak membingkai wajah Sehun, sensasi aneh muncul ketika ia menyentuh wajah pucat nan dingin itu.

Sehun yang merasa semakin bersalah memilih menarik tubuh Yoona dalam pelukannya, membenamkan kepalanya diantara surai coklat istrinya. Lavender, aroma itulah yang pertama kali ia hirup, begitu memabukkan dan membuat candu. Sungguh, semua yang ada dalam diri wanita ini bisa membuatnya gila.

Sementara di pihak lain, Yoona menyandarkan kepalanya didada bidang Sehun, tampa bisa dicegah air matanya mengalir deras. “ Maafkan aku Sehun..” Lirihnya pelan bahkan lebih menyerupai bisikan.

Ya, ini memang bukan ‘akhir’, ini hanya sebuah ‘awal’ sebelum badai besar mengacaukan segalanya, ini hanya sebatas permulaan saja.

-TBC-

halo^-^

maaf di part ini belum ada trio s moment*sorryyyT-T* soalnya mau fokus (?) dulu sama yoonhun-nya, aku usahain deh di part depan ada trio s moment*php-_-*bantai!!bantai!!*

see u next time^-^

65 comments

  1. … Moment YoonHun x kurang T.T sehun kasar bngt sih -,- LuYoon moment juga kurangg!!! Serakah y?? Hahaha xD yaa..oke deh..ff x kere. Btw Trio s apa eonnie??? Chap depan post x jgn lama” y! #DeathGlare

  2. Cepet di next thor. Nggak sabar bingittss 😦
    Sehun udah mulai mencintaiku sepertinya! *plak* mencintai Yoona maksutnya 😀 kkk~
    FIGHTING yah thor 😉

  3. kalo ini baru permulaan gimana yg selanjutnya ya? yoona pasti ujan air mata deh 😀
    Yak! oh sehun! tega sekali kau *emosi
    ditunggu ya part 10nya 😀

  4. Yah thor! Msih ada yg lbih mnakutkan(?) drpd chap yg ini dong thor!..
    Nungguin trio S mncul aja deh tp soal yoonhun moment di part2 trakhir pkoknya so sweet bgt

  5. Kyaaa… Sehun nampar yoona,..!!!
    Thorr kereen,, aq makin pensaran sma kisah king and queen mreka,
    Buruan d post yachh, lanjutannya.. FIGHTING

  6. Hai thor. Aku reader baru. Udah baca kok dari 1-9 ini^^
    ff nya bagus ‧‧ kata katanya bisa dicerna. Trus rapi. Lanjut ya thor,mau tahu kalau ada krystal gimana ya ntar sehun-yoonanya?
    but i want this ff with happy ending. Right!all readers also like me★
    #sokbahasainggris

    Oh iya thor, author juga kan yang buat ff ‘7days fallin’love” #kalaugaksalah.
    Tuh ff kapan dilanjut. Penasaran ,

    Pokoknya lanjut dua duanya ya thor.
    makasih. Muaah

  7. Aa.a.a yoona ditampar ntar aku golok si sehun -_-
    berano beraninya ,masa sama istri kaya gitu-_- trus apa maksudnya itu sehun ngerendahin yoona.ih makin greget aja ><

    aku pilih yoonhun tetep. Love yoonhun♥

    Jangan lama lama thor, besok aja di post plaaak xD

    Biar setara ama ultah nya tiffany*gaadaygnanya

  8. berarti sehun jg suka ya sama yoona?krystal nya jgn balik dong jangan ngacauin rumah tangga yoonhun.endingnya yoonhun ya thor?ya?ya?ya?

  9. Ya, Kok Sehun nampar Yoona…..???
    Ada Luhan ditengah” hubungan mereka, ga rela klo My Lulu (bias) jadi antagonis di sini…T_T….
    Tpi semua terserah author lah, yg penting Ffnya Kereeeeeennnnn….:-)
    Next Chapter aku Tunggu….^-^
    Keep Writing…..^-^

  10. YAAMPUN,UDAH DI UPDATE *TELATLU. YAAMPUN YAAMPUN SEHUN GILE AJA NAMPAR YOONA KAYA GITU!!! SAKIT HUN!! KENAPA BISA GITU,HUUUH!!
    YANG BAWAH KENAPA BISA SWEET GITU!!! SEHUN UDAH DEWASA /?
    KONFLIK AWALNYA AJA KAYAK BEGINI,GIMANA LAGI PAS ADA SI KRYSTAL,ISSSSH -_- CERITANYA LUMAYAN RADA BERBEDA JADINYA SAMA DRAMA SERIES PRINCESS HOURS.

    YAUDAH DEH THOR CAPEK NGETIK NIH AKU.
    UPDATE SOON DAN KEEP WRITING. MUUUAAAH:*

    Note : capslock diinjak chanyeol tadi

    1. HEHEHE, DITUNGGU YA*FLYING-KISS + CHU + BACK-HUGS*BANYAK AMAT-_-

      note: capslock-nya keinjek kucing(?) muahahaha(?)

  11. Hai thor:*
    Ih palak banget sama sehun -_-
    main tampar-tamparan lagi-_- sakitnya tuh disini *nunjukpipi *nyelah

    Kata kata sehun “Berapa uang yang kau ingnkan…” itu berhasil buat aku nangis TT TT masa sehun kaya gitu 😥

    dan trus kenapa yoongie yang minta maaf! biar aja si sehun yang minta maaf. Udah salah -_- *kesel_banget

    Suka sama luyoon moment juga. Ciiieeee :v tapi tetep mau yoonhuun*sarap

    Aaaaa.aaaa itu paragraf terakhir kenapa jadi sweet gitu,astagaaaa !!! Tapi terharu juga sih TT TT

    Keep writing ya thor,kalau bisa langsung update Trap (10) :p berapa chap si thor :v 20? *Gile. Ntah kenapa aku gak mau ff ini abis, mau lihat yoonhun trus.*yelah

    Yaudah deh thor,update soon. Muaaaaccch

    1. hai juga*lambai-lambai-tangan*
      katakan!!katakan kamu mau luyoon atau yoonhun!katakan sekarang!!*dibantai-reader*
      oke deh, eummm..bingung juga fic ini mau sampai chap berapa? biarkan air mengalir dengan sendirinya(?)*cielahhh*petuah-mode-on-__-

      ditunggu ya^-^

  12. Eiiiiiii
    Kenapa itu sama paragraf terakhir? Masa banyak lagi masalah thor *tear*
    Akhirnya yoonhun bisa bicara sesuai isi hati mereka. Aku harap mereka bisa bener2 saling bersikap baik seperti orang yg saling mencinta. Ok? Sweet moment please~
    Next chapter soon
    Keep writing !!

  13. ahhh yoonhun’a sosweet… 🙂

    smoga yoonhun’a tetep bersama & bisa menghadapi smua’a, walau nanti ada masalah2 yg lebih besar…

    next chap thor ditunggu,,,,
    😉

  14. Adeuh… Adeuh… Yoonhun udah baikan nih ye. Kenapa sih Sehun gak bilang aja kalau dia itu udah suka ama Yoona. Atau dia masih belum sadar juga?

    Apa nanti Krystal akan mengacaukan hubungan mereka? Aku itu suka banget ama Krystal, tapi di cerita ini aku harap dia gak usah muncul-muncul lagi deh. Aku kasihan banget ama Yoona tertekan banget. Apalagi dia udah cinta ama Sehun. Untung aja ada Luhan. Seenggaknya dia gak sendirian kan.

    Ditunggu ya next chapter-nya, jangan lama. Keep writing.

  15. Akhir’a yang ditunggu tunggu di post juga, sampai lumutan deh tunggu’a #plak*lebay*
    Sumpah sweet banget pas terakhir’a, jadi iri deh. Mudah”an ajha mereka dapat melewati segala badai yang menerjang mereka, hahahaha.
    Oke ditunggu part selanjut’a. Jangan lama” eonni

  16. Author~ *teriak pakek tao/?* 😀

    eumm… Sehun jahat :3 koq istri sendiri ditampar sih, KDRT ah sehun… hmm mending lulu ama yoona deh, kyknya lulu emg sayang ama yoona 😀 LuYoon ❤

    qw suka yoonhun sih, tp 'kelakuan' sehun td, bikin gereget deh 😐

    Selalu sukaaaaaa ama semuaaaa ff author~ ditunggu next chap. loh, klo nggak ntar author qw lempar ke sehun :v

    update soon ya 🙂

    1. lempar!!ayo lempar!!lempar aja sekarang!! lempar kearah sehun tapinya*plaksss*reader:: pernah dijitak pake centong gak nih?!*
      luyoon/yoonhun? ikutan bingung nih*nah-lho?*
      hehehe, thanx ya..ditunggu^-^

  17. Mas! Tolong jangan tampar YoonA mas! Tampar saja aku mas! TAMPAR AKOOHH!! #PLAKK #NgesotBarengBaekhyun =,=

    Oke Lanjut! :\

  18. Wah manis banget sih moment nya yg trakhir, mdah2an aja sehun dan yoona baikan truss.
    next jngn lama2 ya!

  19. akhirnya di post juga
    ff nya bagus banget
    aduh yoonhunnya….
    banyakin moment yoonhunnya dong thor
    konfliknya juga makin rumit
    keep writing thor

  20. Huaaah Sehun jhat bgt.. Ms main tmpar gitu aja sih..
    #tendangsehun xD
    Yoona jg ngp mnta maaf, hrusnya diemin aja tuh si cade..wkwk
    #evillaugh
    kece tor part ini.. Ps ending sweet bgt..
    Thor klo bs part dpn bkin scene mrk blik ke skolah lg dong..biar bs liat ke-overprotektivan Sehun liat Yoona blik ke skolah..hihi
    good job thor 😉
    next chapt jgn lma”..
    Keep writing 😉

    1. * hap!!hip!!hup!!hop!!*tangkap-sehun!dapat!yeayy!!*
      iya juga ya*smirk* tapi gak tega tauT-T*plin-plan-_-*
      hehehe, usulnya bagus..ditunggu ya^-^

  21. akhirnya muncull juga,, waaahhh konfliknya makin berasa,,
    moment luyoonhun ama trio s dibanyakin ya,,#hug-authornya-plak
    setiap detik, menit, jam, hari aku selalu menunggu FF ini muncul#lebay-mode-on

    ditunggu chap 10,, awas kalo kelamaan#ngancem-dilempar-sandal-author

    1. *hugs back* aduhh, thanx ya udah mau nungguin fic gaje si pemalas ini, aku tersandung, eh..maksudnya tersanjung*plakss*
      oke, ditunggu ya..huweee, balikin sandalnya!!sandal cuma satu, itu pun mau diembat-_- balikin!!!*stress-mode-on*

  22. Thorr dibikin yg adegan putri mahkota nya sakit jangan lupa yaaa. Itu yg terpenting soalnya scene nya bagus,kan nanti ceritanya sehun yg ngerawat yoona pas sakit(?)

    Keep writing!jangan kelamaan yaa thor!hwhw

    1. oke..oke..tapi nanti scene yang ‘itu’ baru ada di part…enggak tahu deh(?) tapi aku buatin kok, janji deh*reader: kalo lo boong, celurit udah disiapin kok..*serem amat-_-
      iya, ditunggu ya^-^

  23. Yaaaa thoorrr pliss pnjngin lgiiiiii 😦 😀

    lg asik bc mlh tbc 😥

    ak smpt jengkl am sehunn udh nampr yoona,,

    kyk.a luhan mlai ska dh am yoona

    akkk senanggg yoonhun baikan kkkk~~~

    1. huweeeT-T ini udah panjang kok, hiks*habis-ngiris-bawang-bombay*tisu!!tisunya mana!!*plakss-_-
      oke, aku juga senang kok, hihihi^-^

  24. Ini masih konflik yg ringan, eh ntar gk tau bakal ada konflik yg lebih rumit dr ini?!
    YoonHun, kalian harus tetap bertahan. Sehun perlahan2 juga suka Yoongie, tapi dia belom bisa menghilangkan kebiasaan menucapkan kata2 yg bisa nyakitin perasaan Yoongie… Sakitnya tuh disini Hun #hati♥
    Kamu harus bisa jaga ucapan kasarmu Hun,,,
    Untung disini ibu Sehun itu baek, coba rada galak?! Pasti tambah menderita deh hidup Yoongie.
    Gk ada trio S juga gpp kok thor, yg penting YoonHun momentnya banyak 😀
    Ditunggu kelanjutannya~
    Hwaiting!!!

  25. Ahh, akhirnya chapter 9 keluar juga 😀
    sehun sama yoonanya gemesin. Luhan suka sama yoona yaa?
    Author bener loh yaa chapter depan harus ada trio s-nya, kangen sama mereka, hihihi 😀
    terus semoga aja kalo krystal pulang gak ngrusuhin hubungannya sehun-yoona

    keep writing, author 😀 ditunggu next chapternya, fighting !!!!!

    1. maaf ya kalau kelamaan ‘^’
      aku usahain deh, tapi gak janji ya*reader-ngasah-golok*
      semoga aja ya.
      sip, ditunggu ya^-^

Tinggalkan komentar